Judul Buku : Tenggelamnya Kapal VanDerWijck
Pengarang : Hamka
Penerbit : Bulan Bintang
Terbit : April 2008
Tebal : 226 dan x halaman
Kita tentunya sudah mengenal dengan
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau sering dipanggil dengan sebutan HAMKA. Dia
adalah salah satu dari sekian banyak sastrawan yang terkenal dengan hasi-hasil
karyanya di Indonesia. Berbagai macam jenis hasil karya yang ia buat. Salah
satunya adalah novel. Sudah banyak novel yang ia publikasikan. Dan salah
satunya yang paling menarik yaitu Tenggelamnya Kapal VanDerWijck.
Di novel ini, menceritakan seorang
pemuda yang bernama Zainuddin yang berasal dari Mengkasar (Makassar)merantau ke
Padang bermaksud untuk dapat memperoleh
pengakuan sebagai keturunan Minangkabau. Dia memiliki keturunan Minangkabau
dari ayahnya yang berasal dari Ranah Minang yang dipindahkan ke Mengkasar untuk
diasingkan karena telah membunuh mamaknya. Kedatangan Zainuddin pada awalnya
membawa positif di daerah Padang yaitu
Baputih. Tetapi semakin lama dia malah membawa dampak negative seja berkenalan
dengan seorang perempuan yang bernama Hayati. Merea berdua saling mencintai.
Tetapi rasa cinta mereka sangat ditentang sekali pada adat Minangkabau. Karena
Zainuddin dianggap orang asing dan tidak memiliki masa depan yang cerah apabila
membina dalam rumahtangga. Sungguh habcurlah perasaan mereka berdua. Sehingga
mereka akhirnya memutuskan untuk berpisah. Zainuddin pindah ke padang panjang
untuk menghindar dari celaan masyarakat Baputih.
Di Padang Panjang, ia lebih mendalami
ilmu agamanya. Akan tetapi hatinya masi saja bimbang akan teringat dengan
Hayati atau bahasa yang sekarang adalah galau. Apalagi Hayati perbah berjanji
tidak akan kelain hati selain hanya untuk menunggu Zainuddin seorang. Sungguh
amatlah tenang hati Zainuddin mendengar kabar tersebut. Setelah berjalannya waktu meninggalah seorang
perempuan Mak Base yang sudah mengurusinya sejak orangtuanya meninggal.
Terpukulah batin Zainuddin. Tetapi tak berapa lama mengirim surat bermaksud
untuk meminang Hayati. Lamarannya ditolak oleh keluarga Hayati yang lebih
memilih Aziz sebagai suami untuk Hayati. Hayati pun juga pasrah dengan keadaan
yang mendesak. Ia tak berani melanggar adatnya walaupun hatinya kecewa. Aziz dan
Hayati. Zainuddin jatuh sakit. Beruntung ada temannya Muluk yang memberi
dukungan kepada Zainuddin. Zainuddin pun memutuskan untuk pindah ke Tanah Jawa
untuk mencari kehidupan yang lebih baik bersama si Muluk. Di tanah Jawa,
Zainuddin menjadi pengarang yang terkenal. Karangan-karangan dia sangat bagus.
Ternayata Hayati dan suaminya juga pindah ke Jawa. Tetapi nasibnya kurang
beruntung. Akhirnya pun hayati bercerai dengan Aziz. Aziz bunuh diri di hotel.
Hayati mendatangi Zainuddin untuk menenangkan diri. Sayangnya, Zainuddin malah
menyuruh dia pulang ke Minangkabau. Hayati pun pulang dengan hati kecewa. Ia
pulang dengan melalui kapal VanDerWijck. Setelah pertimbangan, Zainuddin pun
bermaksud untuk mengurungkan niatnya untuk melepaskan Hayati. Ia pun hendak
menegjar Hayati. Celakanya, ternyata kapal yang ditumpangi oleh Hayati
tenggelam. Sungguh menyesal Zainuddin. Bebrerapa lama kemudian Zainuddin juga
meninggal karena sakit yang dideritanya karna sepeninggalnya Hayati.
Dari novel ini kita ketahui sangat ketatlah
adat Minangkabau. Jika melanggar, malapetaka pun akan datang. Para orangtua
didaerah sana sangat menjauhi sekali adat-adat yang bukan berasal dari daerah
mereka. Tetapi kekuatan cinta Zainuddin dan Hayati sangatlah kuat hingga ajal
menjemput mereka. Sayang sekali cinta mereka tidak dapat disatukan. Inilah
novel hasil karya HAMKA yang setiap halamannya terdapat kata-kata yang penuh
makna sesuai dengan keadaan di daerah novel tersebut. Menjelaskan
perbedaan-perbedaan buadaya yang sangat erat dipegang. Sebesar apapun cinta
seseorang pada saat itu, tetaplah adat yang harus diikuti. Seorang HAMKA berani
secara tulisan mengungkapkan adat-adat Minangkabau yang harus diikuti dan
pantanglah untuk dilanggar. Melalui novel ini, kita bisa mengetahui adat-adat
mereka seperti apa. Dan tatkala menjadi sebuah ilmu bagi kita.
.
Identitas buku
Judul
buku : Tenggelamnya Kapal VanDerWijck
Pengarang : Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)
Penerbit : Bulan Bintang
Terbit : April 2008
Tebal : 226 dan x halaman
2.
Ikhtisar
Berlatar
belakang dari kehidupan Zainuddin yang memiliki ayah bersuku Ranah Minang dan
ibunya suku Mengkasar. Budi pekertinya sangat baik. Ia ingin tahu sekali budaya
dari ayahnya yang berasal dari Ranah Minang. Ia bermaksud untuk mendatangi kota
ayahnya berasal untuk menuntut ilmu.
3.
Keunggulan
a) Di
novel tersebut menceritakan tentang kesetiaan sebuah pasangan yang terpisahkan
karna adat.
b) Inilah
novel hasil karya Hamka yang setiap halamannya terdapat kata-kata yang penuh
makna sesuai dengan keadaan daerah novel tersebut.
c) Melalui
novel ini kita bisa mengetahui adat-adat mereka dan menjadi ilmu bagi kita
4.
Kelemahan
a) Hamka
menjelaskan dalam novel tersebut bahwa sekuat apapun cinta kita terhadap
seseorang, tetaplah adat yang menentukan.
b) Kata-kata
setiap halaman terkadang sulit untuk dimengerti.j
Tidak ada komentar:
Posting Komentar