Minggu, 25 November 2012

RESENSI NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VANDERWIJCK


Judul Buku      : Tenggelamnya Kapal    VanDerWijck
Pengarang      : Hamka
Penerbit          : Bulan Bintang
Terbit              : April 2008
Tebal               : 226 dan x halaman

          Kita tentunya sudah mengenal dengan Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau sering dipanggil dengan sebutan HAMKA. Dia adalah salah satu dari sekian banyak sastrawan yang terkenal dengan hasi-hasil karyanya di Indonesia. Berbagai macam jenis hasil karya yang ia buat. Salah satunya adalah novel. Sudah banyak novel yang ia publikasikan. Dan salah satunya yang paling menarik yaitu Tenggelamnya Kapal VanDerWijck.
          Di novel ini, menceritakan seorang pemuda yang bernama Zainuddin yang berasal dari Mengkasar (Makassar)merantau ke Padang  bermaksud untuk dapat memperoleh pengakuan sebagai keturunan Minangkabau. Dia memiliki keturunan Minangkabau dari ayahnya yang berasal dari Ranah Minang yang dipindahkan ke Mengkasar untuk diasingkan karena telah membunuh mamaknya. Kedatangan Zainuddin pada awalnya membawa positif di  daerah Padang yaitu Baputih. Tetapi semakin lama dia malah membawa dampak negative seja berkenalan dengan seorang perempuan yang bernama Hayati. Merea berdua saling mencintai. Tetapi rasa cinta mereka sangat ditentang sekali pada adat Minangkabau. Karena Zainuddin dianggap orang asing dan tidak memiliki masa depan yang cerah apabila membina dalam rumahtangga. Sungguh habcurlah perasaan mereka berdua. Sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk berpisah. Zainuddin pindah ke padang panjang untuk menghindar dari celaan masyarakat Baputih.
          Di Padang Panjang, ia lebih mendalami ilmu agamanya. Akan tetapi hatinya masi saja bimbang akan teringat dengan Hayati atau bahasa yang sekarang adalah galau. Apalagi Hayati perbah berjanji tidak akan kelain hati selain hanya untuk menunggu Zainuddin seorang. Sungguh amatlah tenang hati Zainuddin mendengar kabar tersebut. Setelah  berjalannya waktu meninggalah seorang perempuan Mak Base yang sudah mengurusinya sejak orangtuanya meninggal. Terpukulah batin Zainuddin. Tetapi tak berapa lama mengirim surat bermaksud untuk meminang Hayati. Lamarannya ditolak oleh keluarga Hayati yang lebih memilih Aziz sebagai suami untuk Hayati. Hayati pun juga pasrah dengan keadaan yang mendesak. Ia tak berani melanggar adatnya walaupun hatinya kecewa. Aziz dan Hayati. Zainuddin jatuh sakit. Beruntung ada temannya Muluk yang memberi dukungan kepada Zainuddin. Zainuddin pun memutuskan untuk pindah ke Tanah Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik bersama si Muluk. Di tanah Jawa, Zainuddin menjadi pengarang yang terkenal. Karangan-karangan dia sangat bagus. Ternayata Hayati dan suaminya juga pindah ke Jawa. Tetapi nasibnya kurang beruntung. Akhirnya pun hayati bercerai dengan Aziz. Aziz bunuh diri di hotel. Hayati mendatangi Zainuddin untuk menenangkan diri. Sayangnya, Zainuddin malah menyuruh dia pulang ke Minangkabau. Hayati pun pulang dengan hati kecewa. Ia pulang dengan melalui kapal VanDerWijck. Setelah pertimbangan, Zainuddin pun bermaksud untuk mengurungkan niatnya untuk melepaskan Hayati. Ia pun hendak menegjar Hayati. Celakanya, ternyata kapal yang ditumpangi oleh Hayati tenggelam. Sungguh menyesal Zainuddin. Bebrerapa lama kemudian Zainuddin juga meninggal karena sakit yang dideritanya karna sepeninggalnya Hayati.
          Dari novel ini kita ketahui sangat ketatlah adat Minangkabau. Jika melanggar, malapetaka pun akan datang. Para orangtua didaerah sana sangat menjauhi sekali adat-adat yang bukan berasal dari daerah mereka. Tetapi kekuatan cinta Zainuddin dan Hayati sangatlah kuat hingga ajal menjemput mereka. Sayang sekali cinta mereka tidak dapat disatukan. Inilah novel hasil karya HAMKA yang setiap halamannya terdapat kata-kata yang penuh makna sesuai dengan keadaan di daerah novel tersebut. Menjelaskan perbedaan-perbedaan buadaya yang sangat erat dipegang. Sebesar apapun cinta seseorang pada saat itu, tetaplah adat yang harus diikuti. Seorang HAMKA berani secara tulisan mengungkapkan adat-adat Minangkabau yang harus diikuti dan pantanglah untuk dilanggar. Melalui novel ini, kita bisa mengetahui adat-adat mereka seperti apa. Dan tatkala menjadi sebuah ilmu bagi kita.

  .    Identitas buku
Judul buku  : Tenggelamnya Kapal VanDerWijck
Pengarang  : Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)
Penerbit     : Bulan Bintang
Terbit         : April 2008
Tebal         : 226 dan x halaman

2.    Ikhtisar
Berlatar belakang dari kehidupan Zainuddin yang memiliki ayah bersuku Ranah Minang dan ibunya suku Mengkasar. Budi pekertinya sangat baik. Ia ingin tahu sekali budaya dari ayahnya yang berasal dari Ranah Minang. Ia bermaksud untuk mendatangi kota ayahnya berasal untuk menuntut ilmu.

3.    Keunggulan
a)    Di novel tersebut menceritakan tentang kesetiaan sebuah pasangan yang terpisahkan karna adat.
b)   Inilah novel hasil karya Hamka yang setiap halamannya terdapat kata-kata yang penuh makna sesuai dengan keadaan daerah novel tersebut.
c)    Melalui novel ini kita bisa mengetahui adat-adat mereka dan menjadi ilmu bagi kita
4.    Kelemahan
a)    Hamka menjelaskan dalam novel tersebut bahwa sekuat apapun cinta kita terhadap seseorang, tetaplah adat yang menentukan.
b)   Kata-kata setiap halaman terkadang sulit untuk dimengerti.j

Tidak ada komentar:

Posting Komentar